banner 728x250

Sekaten: Tradisi Keraton Yogyakarta untuk Merayakan Maulid Nabi

banner 120x600
banner 468x60








Sekaten: Tradisi Keraton Yogyakarta Rayakan Maulid Nabi

Sekaten: Tradisi Keraton Yogyakarta Rayakan Maulid Nabi

Kategori: Tradisi & Adat

banner 325x300

Tanggal Posting: 11 April 2025

Perayaan budaya di Keraton Yogyakarta
Keramaian saat perayaan budaya di sekitar Keraton

Perayaan Budaya Islam di Tanah Jawa

Di Yogyakarta, setiap tahun menjelang Maulid Nabi Muhammad SAW, masyarakat menyambut perayaan khas yang penuh warna. Tradisi ini berasal dari Keraton dan dikenal sebagai Sekaten. Lebih dari sekadar upacara adat, acara ini menjadi simbol perpaduan antara nilai keislaman dan budaya lokal.

Banyak masyarakat lokal dan wisatawan hadir untuk menyaksikan prosesi spiritual dan hiburan rakyat yang berlangsung selama sepekan lebih.

Sejarah dan Asal-Usul Upacara Sekaten

Tradisi ini bermula dari masa Wali Songo, khususnya Sunan Kalijaga, yang menggunakan musik gamelan untuk menyebarkan ajaran Islam. Nama “Sekaten” berasal dari kata “Syahadatain” — dua kalimat syahadat — yang menjadi inti dari keislaman.

Sejak abad ke-15, perayaan ini terus dilestarikan oleh kerajaan-kerajaan Islam di Jawa, termasuk Kesultanan Yogyakarta.

Rangkaian Acara Menjelang Maulid Nabi

Miyos Gangsa: Simbol Awal Upacara

Gamelan pusaka milik Keraton dikeluarkan dan dipindahkan ke Masjid Gedhe Kauman. Prosesi ini menandai dimulainya rangkaian kegiatan tahunan.

Tabuhan Gamelan Tradisional

Selama tujuh hari berturut-turut, gamelan ditabuh di serambi masjid sebagai sarana dakwah dan pelestarian budaya.

Grebeg Mulud: Puncak Peringatan

Pada hari Maulid Nabi, gunungan hasil bumi diarak dari Keraton ke Masjid dan dibagikan ke masyarakat. Ini melambangkan rasa syukur dan berbagi.

Nilai-Nilai Spiritual dan Sosial

  • Pendidikan: Mengajarkan sejarah Nabi Muhammad SAW dengan cara kultural.
  • Persaudaraan: Menyatukan berbagai kalangan dalam satu semangat perayaan.
  • Kebudayaan: Menjadi media pelestarian tradisi Jawa yang berakar pada nilai Islam.

Dampak Positif Bagi Pariwisata

Tidak hanya sebagai peringatan religius, acara ini juga menarik ribuan wisatawan. Pasar malam, pameran seni, dan pertunjukan rakyat ikut menyemarakkan suasana.

Hal ini membuktikan bahwa pelestarian tradisi juga bisa memberi manfaat ekonomi dan sosial secara luas.

Ajakan untuk Melestarikan Warisan Leluhur

Generasi muda perlu mengenal dan memahami makna di balik setiap tradisi. Pelestarian budaya seperti Sekaten adalah bentuk cinta terhadap sejarah dan identitas bangsa.

Penutup: Mari Lestarikan Bersama

Pernahkah kamu menyaksikan upacara ini secara langsung? Ceritakan pengalamanmu di komentar! Jangan lupa baca juga artikel Grebeg Maulud: Tradisi Puncak Peringatan Maulid Nabi.


banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *